Rabu, 22 September 2010

SKRIPSI 'syndrom'

Skripsi oh skripsi, begitu banyak cerita yang mengenag tetang yang satu ini. Dari susah payah menyusun proposal hingga ujian. Memang kalau udah lulus ntar kita bakal bilang; ”...skripsi ternyata cuman gini doang...”. hehehehehehe. Skripsi merupakan karya ilmiah yang akan dipertanggung jawabkan, jadi selama kita kuliah bakal ditentui yang namanya skripsi. Kalau lulus bisa wisuda, kalau nggak ya bakal semakin lama nongkrong di kampus. Oiya walaupun skripsi ’sulit’ tapi jangan sampai ya melakukan kecurungan, misalnya ’membeli’ skripsi. Sebisa mungkin skripsi yang akan kalian buat merupakan karya monumental hasil jerih payah kalian. Bangga kan kalau kita bisa berhasil dengan tangan sendiri.
Penyakit ketika Skripsi
Ada beberapa yang membuat skripsi itu jadi lama (pengalaman pribadi nich):
1. Low Motivation
Kalau kita udah suntuk & bosen dengan rutinitas kuliah ini jadi gejala-gejala yang bisa membahayakan. Semacam warning lah, kalau dengan kondisi ini waktu kita nyusun skripsi bisa berabe. Bawaanya bete mulu, kalau ditanya skripsi udah sampai mana ? jawabnya sampai bab niat...!
2. Prokrastinasi
Bahasa ilmiah dari suka menunda-nunda. Yup...! kita kadang mudah sekali menyepelekan; ah...ntar ja...! eh pas udah bilang besok kan masih bisa, gitu seterusnya. Padahal apa gini menyelesaikan. Ada juga, kita juga malas bimbingan. Sekali bimbingan kemudian baru 1 bulan berikutnya bimbingan lagi. Mungkin kalau ditanya kita bakal ’merasionalisasi’ dengan alasan dosennya sulit ditemui. Waktu search materi di internet malah sibuk dengan facebook, chating twitter dll, kita lupa pada fokus utama. Lalu pas di depan komputer, bawaannya maen game or baru 5 menit mata udah nggak tahan.
3. Konformitas
Ini juga yang pernah kualami, kita biasanya tenang-tenang aja, kan teman segenk juga skripsinya juga baru sampai situ, sehingga kita pun jadi mudah konformitas. Selalu saja yang jadi patokan teman kita.

Solusi:
Kalau kamu bosen itu emang wajar, yang tidak wajar kalau kebosanan itu nelanda kita terus menerus. Ya kita bisa lakukan hobby kita atau apaun yang bisa membuat kamu jd enjoy. Kalau kita jenuh kan ide jadi bumpet.
Senior ku dulu pernah bilang; skripsi itu yang penting butuh konsistensi alias istikomah. Analogi senior; anggap aja skripsi itu 100 halaman (skripsi jadi tebel kan ada lampirannya; apa lagi skripsi kualitatif >>> bisa jadi bantal,he2) kalau tiap hari bikin 1 lembar, maka cuman butuh 3 bulan 100 hari kita mengerjakan. Walaupun kenyataannya tidak seperti itu. Tapi dari analogi itu mengajarkan agar kita jangan lepas dari skripsi (bimbingan sekali baru satu bulan berikutnya bimbingan lagi), sehingga akan mudah ketika mengulang memori apa yang kita tulis.
Cari lah teman yang memiliki motivasi tinggi sehingga kita mengalami transferen jadi semangat. Biasanya kita akan saling mendukung dan membantu. Tapi Solusi utamanya adalah dari diri kamu sendiri.

Thx udah baca. Nanti aku artikel lagi deh tetang teknis skripsi & sedikit MP. Tungguin ya...!!!!
Baca juga nich, klik di link dibawah ini semoga dapat inspirasi dan membuka mata hati kalian:
http://kakashing.blogspot.com/2010/09/halaman-persembahan.html
atau
http://www.facebook.com/notes.php?id=1339594595&notes_tab=app_2347471856#!/note.php?note_id=487702282541

Tidak ada komentar:

Posting Komentar