Senin, 20 September 2010

RETAK

Sepatah kata secuil derita
Tanpa kata letih tersiksa
Pahit tutur hampa merasa
Di bawah naungan hina dan nista
Masihkah ada secerca asa
Sementara ada dan nyata
Mimpi dan ilusi terus menyambangi kita
Dibalik sekat-sekat batas cakrawala

Di dinding retak seakan meratap
Jauh menatap duka mendekap
Mengejar waktu terus berharap
Lelap…

Terlelap dalam gelap

Sekali lagi ku coba ulangi

Di dinding jauh mengejar lelap
Retak menatap waktu terlelap
Seakan duka terus dalam gelap
Meratap, mendekap dan berharap;
Tetap gelap.

Tapi tak pernah kusesali selalu,
Karena aku percaya pada Mu

(Singgih Kurniawan; 2006)


Tidak ada komentar:

Posting Komentar