A. LATAR BELAKANG
Memang terasa ada yang aneh. Orang yang kesurupan bagi masyarakat Indonesia, khusunya Jawa, sebenarnya hal yang biasa. Selain dalam kesenian Jathilan, jaran kepang, reog pemainnya biasa kesurupan. Contoh yang konkritnya adalah penari jaran kepang (kuda lumping), yang ketika kesurupan kemudian melakukan tarian di luar kesadaran orang yang kesurupan. Bahkan dibanyak tempat sering dijumpai pemain kuda lumping yang makan beling, mengupas kelapa dengan mulut, dan semacamnya ketika kesurupan.
Kemudian ada pula orang yang kesurupan, lalu bisa memberikan obat bagi orang yang sakit. Bahkan untuk seperti ini orang tersebut dibuat kesurupan terlebih dahulu, kemudian entah siapa yang masuk ke dalam badan orang yang dijadikan mediator, bisa diajak dialog dan dimintai sesuatu. Misalnya saja bisa dimintai untuk menyembuhkan penyakit, menghindari diri dri bahaya, sukses dalam karir, dagang dan sebagainya. Nyaris seperti dukun atau paranormal, tetapi harus lebih dahulu kesurupan prewangan lebih dahulu.
Orang biasapun ternyata bisa kesurupan, misalnya ada yang sedang berada disuatu tempat, tiba-tiba kesurupan lalu bicara di luar kesadarannya. Ada pula yang naik gunung tiba-tiba menjadi linglung, lalu bicara sembarangan.
Yang mungkin terjadi, jangan-jangan para korban kesurupan itu sedang mengalami gejala psikologis, misalnya karena adanya tekanan yang berat (depresi) pada dirinya. Selanjutnya, pikirannya kosong dan ada sesuatu yang memasuki. Karena ada ungkapan ‘wong ngalamun kancane setan’ (orang yang suka berkhayal temanya setan). tetapi mungkin pula persoalan sosial, yang saat ini sangat berat mendera rakyat. Beban hidup yang makin berat menjadikan orang mengalami gangguan psikologis, dan kemudian terjadi kasus-kasus semacam itu.