Jumat, 24 Desember 2010

NARASI TAK BERBAIT

Dengan tersisa tersenyum pelit
Ku tutup malam memandang langit
Menemaniku diamnya bulan sabit
Melamun jauh menerawang sengit

Ada sesuatu terasa sangat pahit
Hati yang sakit berderit rapi menjerit
Mengigit-gigit tanpa pamit
Seolah anak perawan sedang dipingit
Mengurung diri sedikit demi sedikit
Bagai bukit hijau masih terasa legit

Namun semuanya sangat sulit
Masa sulit terus menerus menghimpit
Ketika ingin bangun, berdiri dan terus berakit
Justru ego tegelam jauh di parit
Membuatku melaju bangkit dan melejit
Ku sadari sekelumit kehidupan tak rumit
Terkesima dalam narasi tak berbait

Tidak ada komentar:

Posting Komentar