Selasa, 15 Maret 2011

PROBLEM EKSISTENSI

Siapa yang sanggup meredam kesepian adam.
Bahkan keelokan surga-Nya tak mampu meredam.
Sehingga dari tulang rusuk adam tercipta.
Jawaban Tuhan atas risau hatinya.

Manusia dan masalahnya pada prinsipnya adalah sama.
Dalam mengambil makna arti dari rangkaian peristiwa.
Menentukan luas kesadaran subyektif rasio kognitif.
Otoritas dari integritas jiwa yang relatif dan kualitatif.

Manusia pasti menghadapi problem eksistensi.
Semangat mereka untuk menjunjung tinggi nilai.
Di dalam batas-batas alam, sejarah dan masyakat.
Sepanjang hayat melekat sebelum menjadi mayat.

Sebelum menutup-nutupi sisi gelap manusia.
Ada filsuf bijak berkata:
"DE VIVIS NIL NISIM BONUM"
"Hidup tidak membiarkan kita berkata sepatah pun selain kebaikan"